Tenaga Dalam

Tenaga Dalam Secara Umum 

Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja mereka tidak mengetahui bagaiman cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam itu itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan yang luar biasa.

Contoh :
Seseorang yang takut kepada anjing akan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berlari menghindari kejaran anjing yang berlari cepat. Bila terdesak, orang tersebut dapat melompati tembok setinggi 2 m dengan sekali lompat. Rasa takut yang berlebihan tersebut dapat membangkitkan tenaga dalamnya yang sedang 'tidur'. Secara otomatis tenaga dalam tersebut bangkit dan tersalur pada kedua kakinya yang sedang dipergunakan untuk berlari, tetapi setelah berhasil menyelamatkan diri kekuatan itu reda dan energi itu 'tidur' kembali. Kemudian orang itu baru menyadari bahwa dirinya telah melakukan sesuatu yang luar biasa.

Orang yang sedang tidur berjalan dapat melakukan hal-hal yang luar biasa dan tidak wajar apabila orang itu dalam keadaan sadar. Hal itu bisa dilihat dari gerakan akrobatik ketika orang tersebut tidur berjalan, seperti jalan di atas atap rumah atau mengigau tentang kejadian yang akan datang.


Proses Terjadinya Tenaga Dalam

Manusia memiliki unsur kimia tubuh (Body Chemistry) yang bernama ATP (Adenosin Tri Phosphate). ATP ini dapat berubah menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh. Secara sederhana dapat ditulis sbb : 

O2 + ATP + Glikogen Energi 

Energi yang dihasilkan oleh ATP tersebut sangat berlimpah-ruah. Malah dapat dijadikan sebagai kekuatan yang luar biasa apabila manusia dalam kondisi kejiwaan tertentu, seperti terhipnotis, panik, tidur berjalan atau trance. Selain itu, ATP juga berfungsi sebagai energi cadangan. Misalnya, setelah kita berolahraga dan kecapaian kemudian bila diistirahatkan sejenak maka tubuh kita akan pulih kembali. Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam keadaan sehari-hari berupa panas tubuh, membantu lancarnya penyaluran adrenalin, menghidupkan kimia tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh (zat antibodi), menghidupkan aktifitas pencernaan dan menghidupkan semua aktifitas organ dalam tubuh manusia. Berdasarkan penelitian, manusia dalam kehidupan sehari-hari hanya menggunakan sekitar 2,5% dari seluruh fasilitas energi tubuhnya. Sedangkan yang 97,5% lainnya tersembunyi sebagai cadangan di ulu hati.

Permasalahannya adalah bagaiman cara mengoptimalkan dan membangkitkan energi yang tersimpan itu agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Apabila kita mampu membangkitkan energi itu sekitar 20% kita akan memiliki kemampuan super, misalnya IQ (Intelegent Quality) akan meningkat hebat, tenaga akan menjadi sangat dahsyat, lompatan menjadi semakin tinggi, kekebalan tubuh semakin meningkat, proses penyembuhan luka terjadi sangat cepat, dapat mengobati berbagai penyakit, ketangkasan dan kecepatan gerak menjadi semakin hebat dan masih banyak kemampuan lainnya yang tidak dapat disebutkan semua. 

Bayangkan bila kita dapat membangkitkan seluruh energi cadangan tersebut, manusia dapat mengubah tubuhnya menjadi energi dan dapat melakukan apapun yang dikhayalkan dan dipikirkannya. 

Tenaga dalam atau energi cadangan adalah suatu energi yang berpusat pada syaraf-syaraf di sekitar ulu hati dan setelah dibangkitkan akan berkumpul pada salah satu bagian tubuh yang disebut dengan solar plexus atau plexus solaris atau ada juga yang menyebutnya kundalini. Menurut berbagai sumber, kundalini merupakan bagian dari tubuh manusia yang berbentuk 3½ lingkaran, terdapat diantara tulang ekor dan kemaluan di bawah pusar. Bentuknya seperti ular yang sedang bergulung atau melingkar. Sebagai catatan, solar plexus bukan merupakan organ tubuh manusia.

Kundalini ini berfungsi sebagai tempat berkumpulnya energi yang dalam berbagai macam istilah disebut chi, khi, kesah, Lwee-Kang. Sin-Kang, Iwe-Kang atau yang lazim disebut dengan tenga dalam.

Dalam hal ini perlu dijelaskan bahwa sumber tenaga dalam adalah ulu hati, bukan solar plexus seperti anggapan orang selama ini. Padahal solar plexus adalah tempat berkumpulnya energi cadangan tersebut setelah dibangkitkan. Karena kesalahpahaman itu orang lain memerlukan waktu yang sangat lama dalam mempelajari tenaga dalam. Dalam proses perangsangan, energi dari hasil reaksi ATP memiliki proses tertentu. Ketika oksigen dihisap secara normal oksigen hanya digunakan sebatas membantu lancarnya peredaran darah, melancarkan metabolisme tubuh dan mensuplai otak dengan kadar yang cukup. Oksigen juga merangsang energi yang ada dalam tubuh untuk menghidupkan aktifitas tubuh yang sempit sekali, hanya cukup untuk menggerakan tubuh secara normal. Tetapi lain halnya dengan pengambilan oksigen secara khusus dalam latihan tenaga dalam, untuk membangkitkan tenaga dalam diperlukan oksigen yang banyak dan efektif.

Satu-satunya jalan ialah dengan cara mengubah pernafasan biasa menjadi pernafasan spesial, yaitu dengan mengoptimalkan oksigen yang masuk jangan sampai terbuang percuma sedangkan untuk bagian lain harus seimbang. Untuk membangkitkan energi cadangan secara cepat, oksigen harus diputarkan secara cepat pula ke seluruh tubuh dan membuang gas beracun CO2 secara cepat. Karena itu, saat membuang nafas badan harus dikejangkan. Dengan pengejangan tubuh, oksigen akan berputar membentuk pusaran energi yang menyerap seluruh energi di tubuh yang tersebar dan tersembunyi. Sedangkan pembuangan gas beracun dilakukan dengan cara membuang nafas melalui mulut. 

Bila kedua hal tersebut dilakukan maka oksigen yang berputar di dalam tubuh kita adalah oksigen bersih tanpa CO2. Ini salah satu rahasia juga, mengapa orang-orang yang mempelajari tenaga dalam secara benar selalu sehat dan jarang sakit. 

Hawa Panas dan Hawa Dingin.

Tenaga dalam atau energi cadangan hasil ATP beroksidasi itu membentuk getaran-getaran yang tersalurkan pada urat-urat tubuh dan pembuluh-pembuluh darah apabila disalurkan. Getaran-getaran energi ini berbeda-beda, ada yang panas dan ada yang dingin, tergantung bagaiman cara orang itu berlatih. Energi panas (positif) dan energi dingin (negatif) tersebut dapat bangkit secara bersamaan apabila orang tersebut kemasukan virus atau bakteri patogen. Dengan kata lain orang yang sakit akibat kuman. Bila hal itu terjadi, tubuh akan membentuk semacam suatu kondisi untuk membunuh penyakit yaitu dengan cara mengacak suhu tubuh, kadang panas dan kadang dingin. Sebenarnya gejala yang biasa kita sebut dengan demam itu merupakan mekanisme tubuh untuk melawan penyakit dengan menggunakan energi cadangan atau tenaga dalam secara otomatis. Sedangkan fungsi dari obat hanyalah untuk merangsang kekebalan tubuh agar bereaksi secara cepat dan kuat. Dua energi ini dapat dibangkitkan melalui latihan yang tepat. Ukuran bangkitnya energi cadangan tubuh yaitu dengan terasanya hawa hangat pada perut atau ulu hati. Hawa hangat ini tidak terpencar-pencar dan bisa kita salurkan ke bagian tubuh manapun yang kita mau. Makin lama hawa hangat itu makin panas dan menyalurkannya makin gampang. 

Tenaga dalam yang diajarkan di LSBD HI beraliran panas. Hal ini dikarenakan aliran panas tidak memiliki efek samping dan dapat diubah menjadi hawa dingin apabila sudah kuat. Bukan berarti tenaga dalam yang hawa dingin tidak diajarkan. Untuk melatih hawa dingin diperlukan waktu yang lebih lama dibandingkan untuk melatih hawa panas. Selain itu efek samping hawa dingin sangat berbahaya, yaitu impoten/frigid, pembekuan darah, rematik dan lain sebagainya.

Jadi kalau ingin mempelajari hawa dingin, harus mempelajari yang panas juga. Hanya latihannya minimal 8 jam sehari, sebab dua hawa yang bertolak belakang yang dilatih memerlukan perhatian khusus.

Orang yang memiliki tenaga dalam yang lumayan memiliki kecenderungan untuk menjauhi permusuhan, kecuali dalam membela diri maupun membela yang patutu dibela secara aturan. Kecenderungan ini dikarenakan takut terjadi kesalahan tangan sehingga menimbulkan korban. Tenaga dalam yang tinggi juga mempengaruhi kepribadian secara kimiawi. Dengan kimia tubuh yang teratur orang tidak akan cepat marah, malah sulit sekali untuk marah karena bawaan tubuhnya tenang. 

Energi cadangan ini apabila disalurkan pada suatu titik tertentu akan membentuk kekuatan yang dapat dipergunakan untuk menghancurkan benda-benda keras, pengobatan dan lain-lain. Energi inilah yang dipergunakan oleh kalangan persilatan di dalam menambah mutu silatnya, juga dapat dipergunakan sebagai senjata yang ampuh. Manusia jika mampu meningkatkan kekuatannya sebesar 0,1-0,3% (sehingga menjadi 2,6-2,8%) dapat membunuh seekor kuda dalam sekali pukul atau dapat mematahkan lima batang kikir baja yang ditumpuk.

Fungsi-fungsi Tenaga Dalam.

Penggunaan dan manfaat tenaga dalam di dalam kehidupan sehari-hari tidak sebanyak penggunaan tenaga metafisika. Hal ini disebabkan tenaga dalam di dalam mempengaruhi kondisi seseorang tidak sehalus tenaga metafisika. Ada beberapa fungsi pokok dari tenaga dalam yang merupakan fungsi inti yang bisa dipergunakan di kehidupan sehari-hari. 

Fungsi-fungsi tersebut diantaranya adalah :

1. Tenaga fisik menjadi jauh lebih kuat apabila tenaga dalam sudah mencapai tingkat tertentu. Jadi bila dengan tenaga fisik biasa kita hanya mampu mengangkat beban 50 kg, dengan dibantu penyaluran tenaga dalam kita dapat mengangkat beban yang lebih berat dari itu. 
2. Untuk mempertajam panca indera. Jadi kelima panca indera mulai dari penglihatan, pendengaran, penciuman, indera peraba dan perasa menjadi lebih peka pada tingkatan tertentu ke atas. 
3. Untuk membangkitkan indera keenam. Indera keenam yang lazim disebut dengan Extra Sensory Perception (ESP) bila sudah bangkit maka firasat kita akan menjadi tajam dan bisa mengetahui adanya bahaya sebelum terjadi. Selain itu juga bisa mengetahui niat jahat seseorang hanya dengan melihat sekilas raut wajah orang tersebut.
4. Untuk menghancurkan benda-benda keras. Target kesanggupan memecahkan benda keras tersebut tergantung dari tingkatan tenaga dalam yang dikuasainya. Makin tinggi tenaga dalamnya, makin besar daya hancur terhadap sasarannya. 
5. Untuk meringankan tubuh. Anda mungkin tidak akan percaya bahwa seorang ahli tenaga dalam dapat berlari jauh lebih cepat daripada sprinter juara dunia atau melompat melebihi rekor dunia yang ada. 
6. Untuk memperkuat memori otak. Otak kita memiliki berjuta-juta sel dengan kapasitas memori yang sangat besar, bahkan sampai sekarang belum ada kepastian berapa kapasitas sebenarnya dari memori otak manusia. Bila sel-sel otak memiliki suplai energi yang cukup, semua memori otak akan bekerja. Anda mungkin tahu bahwa penemu Teori Relatifitas yang diakui sebagai orang jenius. Padahal ia baru mampu menggunakan 3% kapasitas sel otaknya. Dengan latihan tenaga dalam, orang dapat merangsang daya kerja sel-sel otak yang tadinya bersifat pasif karena kekurangan suplai energi. 
7. Untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh terhadap serangan fisik dan serangan penyakit. Tubuh akan menjadi kebal terhadap berbagai macam penyakit apabila tenaga dalam kita sudah kuat. Bahkan sekaligus bisa mengobati penyakit yang sudah menahun. Sebenarnya tubuh yang menjadi lemah adalah karena kekurangan energi. Tenaga yang dahsyat dapat membuat tubuh menjadi kuat sekali bahkan tahan terhadap benturan sekuat apapun. Dengan energi yang lebih, tubuh akan menjadi semakin padat dan searah sehingga tubuh menjadi alot sekali. Maka wajar apabila orang yang memiliki tenaga dalam sangat besar, tubuhnya akan tebal terhadap segala jenis senjata, benturan, penyakit dan segala macam gangguan medis maupun nonmedis. 
8. Untuk memperkuat benda lemas. Jadi di tangan seorang ahli tenaga dalam benda yang lemas seperti selendang dapat dijadikan senjata yang ampuh. Bahkan bisa dipergunakan untuk menghancurkan benda-benda keras. Pada zaman sekarang ini sedikit sekali yang mampu melakukan hal demikian 
9. Untuk Telekinetik. Tenaga dalam apabila sudah mencapai tingkat tertentu, dapat dipergunakan untuk menggerakan benda dari jarak jauh. Pemindahan benda dari jarak jauh tersebut dapat dilakukan melalui dorongan jarak jauh. 

Sebenarnya banyak sekali perkembangan dari sembilan fungsi pokok diatas, hanya terlalu panjang apabila kita bahas dalam diktat ini. Kebanyakan tenaga dalam lebih efektif apabila digunakan dalam pertempuran, sebab memiliki daya hancur yang tinggi dan memiliki daya penyembuh yang tinggi pula. Berbeda jauh dengan tenaga metafisika. Tenaga metafisika di dalam mempengaruhi suatu objek sangat halus, bahkan dapat dikatakan prosesnya tidak terasa tetapi hasilnya nyata.

Sumber : http://faishal.multiply.com/

0 comments:

Post a Comment